Tuesday, March 24, 2015

Isi Kantong Kosong!

Apa kalian pernah bertemu dengan orang-orang yang bergaya branded, fashionable? Tapi isi kantong kosong? Istilah kantong kosong mungkin sudah terdengar tidak asing lagi. Dimana masyarakat memanfaatkan tampilan yang branded tapi isi kantongnya kurang memadai. Ya, itulah yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat yang menampilkan tampak luar yang berbeda dengan kehidupan nyatanya. Yang aslinya mereka hanya ingin menampilkan gaya "berkelas" atau disebut "orang kaya" dengan style yang branded. 

Banyak orang-orang yang hanya melihat tampilan tampak luar atau depan tanpa memperhatikan kantong mereka. Entah kenapa orang-orang langsung beranggapan mereka orang kaya jika memakai brand seperti ZARA, Topshop, Topman, Bershka. Ya, begitulah masyarakat. Sudah tidak aneh jika fenomena saat ini masyarakat berlomba lomba untuk menarik perhatian dengan style dan membeli baju dengan brand-brand yang sudah tidak asing lagi didengar. 

Inilah yang disebut fenomena Hegemoni yang diciptakan tanpa kita sadari dan kitapun tidak protes akan hal ini. Masyarakat sekitar malah menganggap bahwa ini menjadi suatu kebudayaan yang tidak salah dan sah-sah saja jika kita ingin tampil branded, walaupun isi kantong tidak memadai. Ini membuat masyarakat tampil percaya diri jika sudah memakai barang-barang atau style yang branded.

                  

Monday, March 23, 2015

Isi Kantong Kosong!

Apa kalian pernah bertemu dengan orang-orang yang bergaya branded, fashionable? Tapi isi kantong kosong? Istilah kantong kosong mungkin sudah terdengar tidak asing lagi. Dimana masyarakat memanfaatkan tampilan yang branded tapi isi kantongnya kurang memadai. Ya, itulah yang terjadi disekitar lingkungan masyarakat yang menampilkan tampak luar yang berbeda dengan kehidupan nyatanya. Yang aslinya mereka hanya ingin menampilkan gaya "berkelas" atau disebut "orang kaya" dengan style yang branded. 

Banyak orang-orang yang hanya melihat tampilan tampak luar atau depan tanpa memperhatikan kantong mereka. Entah kenapa orang-orang langsung beranggapan mereka orang kaya jika memakai brand seperti ZARA, Topshop, Topman, Bershka. Ya, begitulah masyarakat. Sudah tidak aneh jika fenomena saat ini masyarakat berlomba lomba untuk menarik perhatian dengan style dan membeli baju dengan brand-brand yang sudah tidak asing lagi didengar. 

Inilah yang disebut fenomena Hegemoni yang diciptakan tanpa kita sadari dan kitapun tidak protes akan hal ini. Masyarakat sekitar malah menganggap bahwa ini menjadi suatu kebudayaan yang tidak salah dan sah-sah saja jika kita ingin tampil branded, walaupun isi kantong tidak memadai. Ini membuat masyarakat tampil percaya diri jika sudah memakai barang-barang atau style yang branded. 

Monday, March 9, 2015

Tanda (Icon, Index, Symbol)



Sesuatu yang mewakili keadaan atau kondisi. 
Tanda dalam kehidupan Manusia: Tanda Gerak, Tanda Bunyi, suara, Tanda tulisan, Tanda gambar: logo, rambu, cap 


DEFINISI
1. Diadik (Ferdinand de Sausure)Sesuatu yang memiliki arti, yang bisa di implematasikan. Terdiri dari dua tanda (petanda/objek, penanda/makna)Mengabaikan:Orang yang mengintrepresentasikan (bisa beda budaya, gender, bisa beda bahasa, dll) yang bisa menyebabkanhasil interpretasi berbeda.

2. Triadik (Charles Sanders Pierce)Tanda memiliki suatu makna, tergantung dari latar belakang (bisa dimaknai secara acak).Petanda: Bentuk tandanya/objekPenanda: Maknanya Jenis Tanda Menurut Pierce:
- IKON, Wujud, kemiripan. Tanda yang memiliki persamaan denga objek yang diwaliki. Untuk visual bisa berbentuk ilustrasi dan diagramatik (mengalami penyerderhanaan gambar)
INDEXS, Suatu tanda yang memberi petunjuk, memiliki sebab-akibat dengan objek. Tanda medis
SIMBOL, Tanda yang tidak memiliki kemiripan logis dengan objek/pemakna ada kesepakatan.

Teori Tanda Dalam Film Kingsman: The Secret Service





Sinopsis

“Kingsman: The Secret Service” mengisahkan tentang seorang pemuda nakal asal Lomdon (Taron Egerton) yang direkrut oleh pamannya yang juga seorang agen veteran handal (Colin Firth).
Pemuda ini dididik di sebuah program organisasi mata-mata rahasia tigkat itnggi Inggris yang membina siswanya hingga bisa menjadi agen rahasia.


Lalu Taron Egerton mampu menyelamatkan dunia dengan membasmi setiap sim card/nomer yang bisa mengacaukan setiap pengguna di dalam mobile handphone mereka.


DETAIL FILM: “Kingsman: The Secret Service”

-       Sutradara: Matthew Vaughn.
-       Produser: Matthew Vaughn.
-       Penulis Naskah: Matthew Vaughn, Jane Goldman.
-       Pemain: Colin Firth, Samuel L. Jackson, Michael Caine, Mark Strong, Sofia Boutella, Taron Egerton, Sophie Cookson.



SCENE

Scene ini merupakan scene dimana pemuda tersebut sedang berjalan bersama seorang paman yang akan melatih pemuda menjadi seorang mata-mata yang handal. Banyak cerita menarik di sepanjang mereka berjalan dan banyak beberapa simbol, index, maupun ikon yang terlihat. Berikut analisanya:





Simbol:
Bendera England.

Ikon:
Ilustrasi (Foto 2 pria), topi, jaket, bendera, mobil, payung, kacamata, tiang listrik, sepatu kets & vantofel, gedung, jas, tiang bendera, dasi.

Index:
Paman dan anak sedang berjalan di jalan trotoar, berbincang bincang.



AUDIO


Analisa audio dari 01:49-02:03

Ikon: 
1. Suara 2 benda keras bertabrakkan 
2. Suara benda jatuh
3. Suara pisau
4. Suara pukulan
5. Suara suatu benda menabrak besi
6. Suara tembakan
7. Suara payung terbuka.
8. Suara peluru mengenai benda yang keras
9. Suara mempersiapkan peluru
10. Suara orang terjatuh

Simbol: 
1. Suara pukulan dan tembakan berpadu menjadi satu. Itu menandakan sedang terjadinya suatu perkelahian. 
2. Suara lagu semakin lama semakin meneganggakan dan pada akhirnya menandakan kemenangan tokoh tersebut. 
3. Suara orang yang berteriak menandakan orang kesakitan.
4. Suara beberapa benda menandakan benda itu jatuh atau terlempar.

KESIMPULAN
Bahwa ikon, simbol dan index sudah cukup menjelaksan setiap adegan yang ingin ditampilkan pada film tersebut. Sehingga para penikmat film tidak kesulitan untuk menangkap isi cerita atau adegan. 





Sunday, March 8, 2015

Pergeseran Kehidupan Manusia


1.      Zaman Pra-Modern
 Zaman ini dimana hirarki tertinggi ada di tangan pemuka agama dan bangsawan.Dimana segala sesuatu dipandang oleh kekuasaan gereja. Rakyat bekerja hanya untuk memenuhi gereja dan kerajaan.Dan bisa kita lihat dalam bagian kesenian, dimana kesenian dipengaruhi pada hal religi. Dalam arsitektur juga, bagunan gereja lebih megah daripada rumah bangsawan.Dalam industri pun produksi suatu produk dibuat manual oleh rakyatnya sendiri dan dalam skala kecil.Pegawainya juga anggota hidup dan kebutuhan yang dibuat untuk kebutuhan rumah, gereja, bangsawan. Sistem pembayarannya juga praktik barter. Karena rakyat semakin hari ditekan akhirnya terjadi pembrontakan dan pola pikir rakyat berubah.  
2.      Zaman Modern
 Di zaman ini manusia sudah boleh berpikir “aku berpikir, aku ada” dan sudah tidak dikekang oleh gereja. Dalam zaman ini kekuasaan tertinggi adalah manusia.Pada zaman ini manusia sudah mulai memasuki era penemuan dan akhirnya terjadi revolusi industri.Revolusi Industri:·         Diciptakan mesin (mesin pertama: mesin uap)
·         Produksi Massal
·         Asal mula pabrik dan manufaktur
·         Muncul profesi baru yaitu buruh
·         Pabrik dibuat di kota sehingga angka urbanisasi meningkat
Dan dampak negatif dari revolusi industri adalah polusi, kesenjangan sosial, dan munculnya kapitalisme. Semakin banyak produk yang diproduksi dibuat malah banyak produk ada tapi tidak ada yang diferensiasi dan jadi hambur dan banyak produk yang tidak laku dan dibuang.  

3.      Zaman Post Modern
 Anti tesis modern: semua orang bisa mengemukakan pendapat (tidak saja kaum beruang/bangsawan).Asal perkataannya benar, maka orang tersebut dapat dianggap.Dalam zaman ini juga muncul keinginan-keinginan memberikan identitas diri sehingga membuat kelompok untuk menyesuaikan dengan identitas masing-masing.Dalam karakteristik budaya post modern:·         Lebih dapat berekspresi
·         Kebenaran adalah relatif. Menghilangkan batas antara seni dan kehidupan
·         Orang dapat berpikir bebas (bebas beragama, dll)
·         Masyarakat diberi alasan untuk membeli produk tertentu. Ada inovasi. Perbedaan rasa dan punya identitas.
Dalam zaman ini juga kebutuhan dan keinginan diperlukan, adanya gaya hidup konsumerisme